TA Fair dan Talkshow Program Studi Meteorologi 2023

by : Mely Anggrini
Editor : Muhaji Sahnita Putri
Rabu, 08 November 2023

Kegiatan Talkshow pada rangkaian TA Fair Wisuda Oktober 2023

BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Menyambut Wisuda Oktober 2023, program studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) gelar kegiatan pameran tugas akhir dan juga talkshow pada Kamis (26/8/2023) bertempat di Auditorium dan Galeri CC Timur ITB.

TA Fair Meteorologi 2023 ini terdiri dari dua bagian mata acara, yaitu presentasi poster serta presentasi tugas akhir dari tiga orang wisudawan terpilih yaitu Rahastuti Tiara Adysti dengan judul Simulasi Dampak Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Pola Cuaca di Ibu Kota Negara Baru Indonesia, Ismail Robbani dengan judul Kajian Bahaya Perubahan Iklim Menggunakan Climate Hazard Index di Indonesia, dan Siti Aminah dengan judul Identifikasi Perubahan Cuaca Hujan Ekstrem Akibat Perubahan Iklim di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan talkshow.

Pada bagian Talkshow, terdapat beberapa pembicara yang bekerja di perusahaan berbasis meteorologi, yaitu Nadya, Tutus, dan Ito. Pembicara pertama adalah Nadya, beliau bekerja sebagai weather forecaster pada perusahaan Fugro, yaitu perusahaan survei di darat dan laut. Tugas Nadya selama bekerja sebagai weather forecaster adalah menganalisis model dan mengirimkan peringatan apabila terdapat fenomena meteorologi yang dapat membahayakan, misal tropical cyclone dan badai.

Selanjutnya, acara talkshow ini diisi oleh Tutus yang bekerja di Akuo Energy, perusahaan penyedia listrik di Indonesia yang menjual listrik dari hasil wind, solar, gas, dan lain sebagainya dengan klien utama perusahaan ini adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN).  Alasan Tutus memilih pekerjaan ini karena beliau ingin tahu lebih jauh mengenai energi terbarukan dan wind engineer di Indonesia. “Jangan malu untuk bertanya dan teruslah belajar,” ujar Tutus sebagai pesan bagi para wisudawan Meteorologi 2023.

Pembicara terakhir adalah Ito. Beliau bekerja di perusahaan market riset yang bergerak pada bidang studi sosial berbasis teknologi. Menurut Ito, skill yang perlu dipersiapkan jika ingin terjun ke dunia market riset adalah logika statistik dasar, dapat bekerja di bawah tekanan, komunikasi sosial, dan skill alur berpikir.

Talkshow ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi para wisudawan dan juga para peserta talkshow lainnya untuk dapat terus berkecimpung dalam dunia meteorologi Indonesia.

Penyerahan Atlas Awan sebagai Kenang-kenangan acara TA Fair Meteorologi ITB 2023 Kepada Perusahaan Manvis

Selain itu terdapat pula pameran poster tugas akhir, dimana terdapat tiga bagian sesi poster, yaitu Atmospheric Environment, Hydrometeorology, serta Atmospheric Science and Modelling. Selama keberlangsungan pameran, dihadari pula beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang meteorologi di Indonesia, seperti Manvis, BRIN, hingga PT Bhumi.

“Acara TA Fair ini menarik karena terdapat beberapa stand perusahaan-perusahaan meteorologi, dimana kita sebagai wisudawan bisa bertanya mengenai pekerjaan-pekerjaan yang ada di perusahaan tersebut,” ujar Esy, salah satu wisudawan Meteorologi ITB 2023.

Selain dihadiri oleh wisudawan Prodi Meteorologi 2023, TA Fair ini juga dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi Prodi Meteorologi mulai dari angkatan 2020 hingga 2022.

Pengunjung acara TA Fair Meteorologi ITB 2023 melihat poster-poster di Galeri CC Timur ITB

“Senang sekali bisa mengikuti acara TA Fair ini, karena dapat mengenal adik-adik tingkat dan memberikan insight mengenai topik-topik yang kami bahas sehingga jika ada adik-adik tingkat kami yang ingin mengetahui sesuatu tentang topik tersebut, bisa bertanya secara langsung. Jika diluar acara ini pasti akan sulit melakukan komunikasi dan sulit bertemu, kalau misalnya diadakan sidang terbuka maupun acara formal lainnya akan sulit pula untuk bertanya-tanya. Melalui acara ini komunikasi jadi lebih fleksibel,” ujar Amanda, wisudawan Meteorologi ITB 2023.

Salah satu peserta TA Fair Meteorologi 2023, Lutfiah, beranggapan bahwa acara yang diadakan menyenangkan dan juga insightful. Acara ini sangat menambah wawasan, terutama bagi Lutfiah dan rekan-rekannya yang sedang mengerjakan tugas akhir.

Talkshow yang ada sangat membantu untuk merancang masa depan setelah selesai dari sarjana meteorologi ini. Senang sekali karena banyak manfaat yang bisa di ambil, ditambah ada es krim gratis,” ujar Lutfiah, salah satu mahasiswi Prodi Meteorologi.

Badan Semi Otonom (BSO) HMME “Atmosphaira” ITB Gelar Kegiatan Edukasi Kebencanaan Hidrometeorologi kepada Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Majalaya

Minggu, 08 Oktober 2023

Kegiatan Edukasi Kebencanaan Hidrometeorologi oleh
BSO “Zephyrus” HMME “Atmosphaira” ITB

BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Sebanyak 29 mahasiswa program studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) gelar kegiatan edukasi kebencanaan hidrometeorologi kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (30/7/2023) di Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.

Kegiatan edukasi kebencanaan hidrometeorologi ini merupakan salah satu program kerja divisi Public Relation of Community Service (PRCS) yang dinaungi oleh Badan Semi Otonom “Zephyrus” HMME “Atmosphaira” ITB. Kegiatan edukasi kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Majalaya tersebut mengusung tema Tanggap Bencana – Edukasi Mengenai Kebencanaan Hidrometeorologi. Konsep yang digunakan pada kegiatan ini adalah post-to-post, dimana setiap pos berisi berbagai edukasi mengenai kebencanaan hidrometeorologi yang disampaikan secara menarik dan aplikatif. Terdapat lima pos, yaitu pos Karakteristik Majalaya, Pembuatan Rain Gauge sederhana, Pemantauan Cuaca, Peringatan Dini, hingga Manajemen Kebencanaan.

Pemberian materi kepada siswa-siswi SMAN 1 Majalaya

Pemberian materi dilakukan oleh mahasiswa Meteorologi ITB dan juga komunitas kebencanaan masyarakat Majalaya yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Komunitas tersebut antara lain adalah Garda Caah, Jaga Balai, dan Siaga Warga Majalaya.

“Sistem penyampaian materinya dibebaskan tiap pos. Contohnya di pos Pemantauan Cuaca diberikan penjelasan mengenai AWS (Automatic Weather Station), di pos Rain Gauge sederhana diberikan penjelasan mengenai apa itu Rain Gauge, fungsinya buat apa, dan diajarkan juga cara membuat Rain Gauge sederhana menggunakan botol bekas. Pada pos Karakteristik Majalaya, di cetak peta topografi dan peta Daerah Aliran Sungai Majalaya kemudian dijelaskan oleh kami, para mahasiswa, serta dibantu juga oleh pihak komunitas dari masyarakat Majalaya,” ujar Ahrish, salah satu anggota BSO.

Persiapan kegiatan edukasi kebencanaan hidrometeorologi ini dilakukan sejak bulan Agustus 2023. Jumlah peserta SMA Negeri 1 Majalaya yang mengikuti kegiatan tergolong cukup banyak, yaitu 90 orang siswa-siswi perwakilan dari kelas 10-12 dan juga anggota ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

“Hal yang menarik selama kegiatan adalah siswa-siswi yang antusias dalam menerima materi, semuanya pintar-pintar dan aktif dalam bertanya,” ujar Erin, anggota divisi PRCS BSO.

Ahrish dan Suci berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Majalaya dan anak-anak muda di Indonesia. Mereka berpesan agar anak-anak muda lebih sadar dengan dampak bencana yang terjadi di sekitar lingkungan mereka.

“Anak-anak SMA gak semua yang lulus akan langsung kuliah kan, pasti ada yang kerja, terutama di daerah mereka sendiri yaitu Majalaya. Terlebih lagi Majalaya ada di cekungan Bandung dan rawan banjir, setidaknya mereka sudah tau secara umum tentang daerah mereka sendiri. Diajarkan juga mengenai mitigasi bencana banjir agar mereka tidak kosong banget mengenai hal tersebut. Meskipun orang tua mereka sudah tau, tapi karena mereka sudah dewasa, diharapkan bisa bergerak sendiri dan bisa membantu pihak komunitas masyarakat Majalaya yang biasa melakukan mitigasi pada masyarakat umum ,” ujar Ahrish

Reporter : Mely Anggrini, ME’22

Editor : Muhaji Sahnita Putri, ME’19

Tim Mahasiswa Meteorologi ITB Raih Medali Perak dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Universitas Brawijaya

Rabu, 20 September 2023

BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Tim Mahasiswa Meteorologi ITB berhasil meraih medali perak dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diadakan oleh Universitas Brawijaya secara daring. Seleksi perlombaan telah dilaksanakan sejak bulan Juni 2023 hingga akhirnya pengumuman juara disampaikan pada 12 September 2023 lalu. Tim ini beranggotakan empat orang dari dua angkatan yang berbeda, yaitu Suci Rosyidatunnajah dan Ridha Fatony Iswahyudi dari Meteorologi 2020 serta Mhd. Isfahan Fadyasha dan Ridha Amara Aulia dari Meteorologi 2021.

Perlombaan Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diadakan oleh Universitas Brawijaya ini mengangkat tema “Bersinergi Membangun Negeri dengan Inovasi Terapan Teknologi Menuju Indonesia Mandiri”. Tim tersebut diketuai oleh Mhd. Isfahan Fadyasha. Mahasiswa yang akrab disapa Fahan itu mengatakan bahwa tim mereka mengambil sub tema Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup. “Sub temanya ada banyak sekali, alasan kami ambil sub tema ini karena memang linier dengan jurusan dan pembelajaran kami di prodi Meteorologi,” jelas Fahan.

Persiapan lomba ini dibimbing langsung oleh Dr. Muhammad Rais Abdillah, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Program Studi sekaligus Dosen Meteorologi ITB. Fahan dan tim berhasil menulis karya tulis ilmiah dengan judul ”Rebond Jabar” Sebagai Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Emisi Karbon Dioksida Individu di Provinsi Jawa Barat. Secara garis besar, karya tulis ini membahas jejak karbon di Jawa Barat. “Fokus utama karya tulis ini adalah pada inovasi pembuatan aplikasi terhadap jejak karbon, kami meneliti tentang korelasi antara peningkatan CO2 dan peningkatan temperatur di Jawa Barat,” ujar Suci, salah satu anggota tim saat diwawancarai.

Saat mengikuti perlombaan ini, Fahan dan tim memiliki banyak kesibukan pribadi. Namun, dengan usaha yang maksimal dan kerjasama antar anggota, akhirnya mereka dapat menyelesaikan karya tulis tersebut dengan baik.

“Pendaftar lombanya sekitar 2000 orang dan ini pengalaman pertama kali ikut lomba karya tulis selama di tingkat sarjana. Awalnya gak optimis bisa menang, ditambah aku dan Ridha lagi sibuk Kerja Praktik. Fahan dan Rifda juga sedang banyak kegiatan. Selama perjalanan gak begitu optimis tapi ternyata bisa,” tambah Suci.

Banyak hal yang didapatkan selama keberlangsungan pembuatan karya tulis ilmiah tersebut. Fahan mengaku bahwa ia satu langkah lebih maju dalam memahami Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup, serta lebih cepat mengolah data menggunakan google colab.

Mereka berpesan agar teman-teman mahasiswa dapat turut aktif dalam mengikuti berbagai perlombaan sesuai dengan minat yang dimiliki. Jangan terlalu pesimis dalam mengikuti suatu lomba dan beranggapan tidak bisa sebelum mencoba. “Gak usah takut buat ikutan lomba. Coba dulu aja, siapa tau menang,” ujar Suci.

Reporter : Mely Anggrini, ME’22

Editor : Muhaji Sahnita Putri, ME’19

Berkat Dedikasi dan Kerja Keras, 43 Mahasiswa Prodi Meteorologi ITB Sukses Menyelesaikan Sidang Tertutup Juni-Agustus 2023

Pada rentang waktu Juni hingga Agustus 2023, telah terlaksana sembilan sesi sidang tertutup yang menghasilkan kelulusan bagi 43 mahasiswa program Sarjana Meteorologi ITB. Melalui perjuangan dan dedikasi yang tiada henti, mereka telah melewati tahap penting dalam perjalanan akademik mereka.

Sebagai bagian dari keluarga besar Institut Teknologi Bandung, Prodi Meteorologi ITB ingin mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan tahap ini. Prestasi ini adalah buah dari kerja keras, disiplin diri, dan semangat belajar yang tulus. Tidak hanya bagi mahasiswa itu sendiri, tetapi juga sebagai inspirasi bagi calon-calon sarjana Meteorologi berikutnya yang sedang meniti jejak di belakang mereka.

Tidak lupa, ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada para dosen Meteorologi yang telah mengabdikan diri dalam memberikan pendampingan dan bimbingan kepada para mahasiswa selama proses mengerjakan Tugas Akhir. Meskipun jadwal yang padat, mereka telah meluangkan waktu untuk memastikan setiap sesi sidang berjalan dengan lancar dan bermakna. Dedikasi mereka adalah fondasi yang kokoh bagi pengembangan ilmu Meteorologi di lingkungan kampus.

Berikut adalah nama-nama mahasiswa yang telah sukses menyelesaikan sidang di bulan Juni-Agustus 2023:

  1. Muhaji Sahnita Putri (12819044)
  2. Dea Mira Christin Haloho (12819003)
  3. Lintang Dyah Siswati (12818037)
  4. Gina Sofhia Rafiandi (12819017)
  5. Lidya Nur Assifa (12819038)
  6. Nurul Nabila Fadiyah (12819051)
  7. Salsabila Zel Aliefya (12819039)
  8. Ghina Fujiawati Jaelani (12819005)
  9. Adisty Najmia Daud (12818016)
  10. Tias Dhemi Kintani (12819048)
  11. Ahmad Sholeh Sianturi (12819020)
  12. Ismail Robbani (12819042)
  13. Kristy Natasha Yohanes (12819027)
  14. Indriana Sabrianti (12819030)
  15. Muhamad Restu Ramadhan (12816042)
  16. Rafly Azaria (12819026)
  17. Faiza Salsabila Sahda (12819013)
  18. Siti Aminah (12819021)
  19. Dwina Nugraha (12819004)
  20. Amanda Pasa Kencana (12819028)
  21. Fadhilatul Istiqomah (12819031)
  22. Novianto Dwi Putra (12819010)
  23. Haza Wildani (12819033)
  24. Triadinda Nanda Pramono (12819009)
  25. Sovi Ramadhani (12819034)
  26. Sabri Yongsi Putra (12817005)
  27. Muhammad Fathoni Averosyani (12816021)
  28. Muhamad Bahrul Ulum (12819016)
  29. Rahmi Nabila (12819007)
  30. Esy Diryatika (12819043)
  31. Dhara Brawijaya (12819019)
  32. Sekar Arum Ayuningtyas (12819032)
  33. Amalia Qurrotu Ayunina (12819046)
  34. Rizhqa Enhakhoirunnisa (12819050)
  35. Rahastuti Tiara Adysti (12819006)
  36. Brilliana Qorina Matin (12819029)
  37. Aulya Sevina Danurlintang (12819047)
  38. Agastia Dianfortuna Ayudya (12819035)
  39. Merliani Nurfitriani (12819037)
  40. Zikrina Firdausyah Machfud (12819015)
  41. Dinda Wulan Safitri (12819024)
  42. Rizki Syarif  (12817032)
  43. Fahmi Fauzy Ridwan (12817019)

Prodi Meteorologi ITB berharap bahwa keberhasilan para mahasiswa ini tidak hanya akan menjadi prestasi pribadi, tetapi juga kontribusi yang berarti dalam memajukan ilmu Meteorologi dan menghadapi tantangan-tantangan iklim di masa depan. Selamat atas pencapaian yang luar biasa ini, dan semoga langkah selanjutnya akan membawa mereka menuju perjalanan yang penuh prestasi dan makna.