Tutorial ini akan menunjukkan cara membuka data meteorologi dalam file ekstensi .csv dengan menggunakan modul python pandas.
Misalkan Anda mempunyai data stasiun dengan ekstensi .csv bernama ‘weather_data.csv’. Kita bisa mulai dengan mengimport modul pandas dan membuka filenya dengan fungsi pandas.read_csv()
import pandas as pd
fpath='weather_data.csv' #direktori file dibuat di variabel fpath
df=pd.read_csv(fpath)
Setelah file diimpor, Anda bisa preview data dengan menggunakan fungsi head() untuk melihat kolom pada data
by : Mely Anggrini Editor : Muhaji Sahnita Putri Kamis, 23 November 2023
CV Clinic & Interview Training pada rangkaian Wisuda Oktober 2023
BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) gelar kegiatan pelatihan pembuatan Curriculum Vitae (CV) dan wawancara kerja dengan judul Parchment of Life : CV Clinic & Interview Training pada Sabtu (04/11/2023) bertempat di Ruang Seminar Program Studi Meteorologi.
Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Wisuda Oktober Prodi Meteorologi 2023 dan bertujuan untuk membantu mahasiswa meningkatkan persiapan karier serta memaksimalkan kesempatan dalam mencari pekerjaan atau berkarier. Dihadiri oleh pembicara professional yaitu Rizki Ramadhana selaku Course Instructor di RevoU serta Senior Manager Quality Engineering di PT Dirgantara Indonesia dan Zelina Venesia selaku LCPC Data Analystics Mini Course Instructors di RevoU serta Talent Management Supervisor di PT Dirgantara Indonesia, kedua pembicara memberikan masukan secara jelas dan terstruktur mengenai poin-poin yang harus diperhatikan dalam pembuatan CV hingga praktik yang baik dan benar saat melakukan interview.
Penyerahan kenang-kenangan oleh Kaprodi Meteorologi kepada pembicara
Para wisudawan mengaku merasa
sangat terbantu dengan diadakannya kegiatan CV
Clinic & Interview Training ini.
“Acaranya sangat bermanfaat, karena dihitung-hitung sama seperti satu sks buat
pendidikan karier. Melalui acara ini dijelaskan mengenai persiapan jenjang karier hingga pembuatan
CV. Kita juga jadi tau cara praktik saat
wawancara secara langsung kayak gimana. Pembicaranya juga gak kaleng-kaleng,
sangat bersahabat sama anak-anak Meteorologi. Pengalaman dan ilmu mereka sangat
tersalurkan kepada kami, ” ujar Ismail, wisudawan Meteorologi 2023.
Selain
Ismail, ada pula Ridho dan Sholeh yang turut merasakan manfaat dari
berlangsungnya acara ini. “Melalui acara ini, kita para wisudawan jadi tau
kebutuhan HR itu pada bagian mana dan perusahaan inginnya pekerja yang seperti
apa, sehingga memperbesar kemungkinan kita dapat diterima di perusahaan
tersebut,” tutur Ridho, wisusawan Meteorologi 2023
“CV
Clinic & Interview Training ini harus diteruskan kedepannya, karena
acaranya bagus bagi semua mahasiswa,” ujar Sholeh, wisudawan Meteorologi 2023
Ismail,
Ridho, dan Sholeh pun berharap agar adik-adik tingkat mereka dapat
mempersiapkan jenjang karier sejak dini. Hal ini bertujuan agar dapat
mempermudah proses pencarian pekerjaan yang sesuai dengan karier serta passion
mereka kelak.
“Untuk adik-adik semua, selama kuliah jangan lupa persiapkan
jenjang kariernya juga ya, karena kalau misalnya udah lulus gak tau kariernya
dan gak tau harus kemana, bakal lebih bingung daripada yang sudah mempersiapkan
lebih dini,” sambung Ismail.
by : Lutfiah Nur Rohmah Salaamah Editor : Muhaji Sahnita Putri Jumat, 17 November 2023
Kegiatan kuliah lapangan mahasiswa Meteorologi ITB di Pangalengan, Kab. Bandung
BANDUNG, meteo.itb,ac.id — Mahasiswa Meteorologi ITB telah menjalani pengalaman yang berharga melalui mata kuliah Kuliah Lapangan (ME3098) yang berlangsung selama satu minggu, mulai dari 31 Juli hingga 6 Agustus 2023 di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. utama yang menjadi fokus dalam kuliah lapangan ini adalah pemasangan alat Automatic Weather Station (AWS) dan observasi cuaca langsung. Menurut pernyataan salah satu mahasiswa, Ni Wayan Yamuna Kanika, AWS, alat canggih yang digunakan untuk mengukur berbagai parameter cuaca, dipasang sebanyak tiga unit di tiga lokasi berbeda, yaitu Site 0 di Malabar Tea Village, Site 1 di Kampung Cinchona, dan Site 2 di Margamulya. Sebelumnya, para mahasiswa telah dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan jumlah site, dan masing-masing kelompok bertanggung jawab atas observasi di situs yang ditentukan. Namun, pada hari kedua, terjadi rotasi kelompok observasi untuk memastikan setiap kelompok memiliki kesempatan untuk mengamati cuaca di semua site yang ada.
Peta topografi cekungan Bandung
Peta elevasi
Selain observasi, mahasiswa juga melakukan analisis kondisi cuaca setiap hari dengan mengolah data dari pengamatan cuaca. Data yang diperoleh dari AWS diolah dengan tujuan untuk mengetahui kondisi cuaca harian di lokasi yang diamati dan mengidentifikasi fenomena cuaca yang mungkin terjadi. Fenomena cuaca seperti angin gunung dan angin lembah, angin katabatik, dan angin anabatik merupakan bagian penting dari pengamatan cuaca di Pangalengan.
Angin gunung dan angin
lembah adalah fenomena cuaca yang berkaitan dengan topografi. Angin gunung
adalah angin yang bergerak dari dataran rendah ke dataran tinggi atau gunung
karena pemanasan yang lebih cepat di dataran rendah. Sebaliknya, angin lembah adalah
angin yang bergerak dari dataran tinggi atau gunung ke dataran rendah pada
malam hari karena pendinginan yang lebih cepat di daerah tersebut. Fenomena ini
dapat mempengaruhi suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sementara itu,
angin katabatik dan angin anabatik adalah jenis angin yang berkaitan dengan
topografi pegunungan. Angin katabatik adalah angin yang terjadi ketika udara
dingin dan berat mengalir ke bawah dari pegunungan ke dataran rendah. Angin
anabatik, sebaliknya, terjadi ketika udara hangat mengalir dari dataran rendah
ke pegunungan. Kedua fenomena ini dapat berdampak signifikan pada suhu dan
kelembaban udara di wilayah yang diamati.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa fenomena skala sinoptik tidak memiliki dampak signifikan pada perubahan parameter cuaca di wilayah ini. Sebaliknya, topografi yang beragam dan strategis di Pangalengan, yang mencakup gunung-gunung, perbukitan, dan lembah, menjadi kunci dalam pengamatan cuaca yang dilakukan di wilayah ini.
pukul 18.00-06.00 WIB
Pukul 06.01-18.00 WIB
Pada contoh wind rose di atas, yaitu wind rose di tanggal 3-4 Agustus 2023, terlihat bahwa pada pukul 18.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB keesokan harinya angin dominan berasal dari arah tenggara akibat adanya pengaruh dari angin katabatik, yang mana di sebelah tenggara site memiliki elevasi yang lebih tinggi dibanding site tempat pengamatan. Sementara itu, pada pukul 06.01 WIB hingga pukul 18.00 WIB, angin yang mendominasi berasal dari arah barat laut dan utara akibat adanya pengaruh dari angin anabatik, yang mana di arah tersebut memiliki elevasi yang lebih rendah dari site pengamatan.
Kuliah lapangan mahasiswa
Meteorologi ITB di Pangalengan, Kabupaten Bandung, telah membawa wawasan
berharga tentang peran topografi dalam mengatur cuaca lokal. Melalui pengamatan
dan analisis cuaca, termasuk fenomena seperti angin gunung, angin lembah, angin
katabatik, dan angin anabatik, mahasiswa memperdalam pemahaman mereka tentang
hubungan antara topografi dan perubahan cuaca. Pengalaman ini tidak hanya
meningkatkan keterampilan praktik tetapi juga membantu menginspirasi semangat
penelitian di bidang meteorologi dan memperkuat dasar untuk prediksi cuaca yang
lebih akurat di wilayah-wilayah dengan topografi serupa.
by : Mely Anggrini Editor : Muhaji Sahnita Putri Rabu, 08 November 2023
Kegiatan Talkshow pada rangkaian TA Fair Wisuda Oktober 2023
BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Menyambut Wisuda Oktober 2023,
program studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) gelar kegiatan
pameran tugas akhir dan juga talkshow pada Kamis (26/8/2023) bertempat
di Auditorium dan Galeri CC Timur ITB.
TA Fair Meteorologi 2023 ini terdiri dari dua bagian
mata acara, yaitu presentasi poster serta presentasi tugas akhir dari tiga
orang wisudawan terpilih yaitu Rahastuti Tiara Adysti dengan judul Simulasi
Dampak Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Pola Cuaca di Ibu Kota Negara Baru
Indonesia, Ismail Robbani dengan judul Kajian Bahaya Perubahan Iklim
Menggunakan Climate Hazard Index di Indonesia, dan Siti Aminah dengan judul
Identifikasi Perubahan Cuaca Hujan Ekstrem Akibat Perubahan Iklim di
Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan talkshow.
Pada bagian Talkshow, terdapat beberapa pembicara yang bekerja di perusahaan berbasis meteorologi, yaitu Nadya, Tutus, dan Ito. Pembicara pertama adalah Nadya, beliau bekerja sebagai weather forecaster pada perusahaan Fugro, yaitu perusahaan survei di darat dan laut. Tugas Nadya selama bekerja sebagai weather forecaster adalah menganalisis model dan mengirimkan peringatan apabila terdapat fenomena meteorologi yang dapat membahayakan, misal tropical cyclone dan badai.
Selanjutnya, acara talkshow ini diisi oleh Tutus yang bekerja di Akuo Energy, perusahaan penyedia listrik di Indonesia yang menjual listrik dari hasil wind, solar, gas, dan lain sebagainya dengan klien utama perusahaan ini adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Alasan Tutus memilih pekerjaan ini karena beliau ingin tahu lebih jauh mengenai energi terbarukan dan wind engineer di Indonesia. “Jangan malu untuk bertanya dan teruslah belajar,” ujar Tutus sebagai pesan bagi para wisudawan Meteorologi 2023.
Pembicara terakhir adalah Ito. Beliau bekerja di perusahaan market riset yang bergerak pada bidang studi sosial berbasis teknologi. Menurut Ito, skill yang perlu dipersiapkan jika ingin terjun ke dunia market riset adalah logika statistik dasar, dapat bekerja di bawah tekanan, komunikasi sosial, dan skill alur berpikir.
Talkshow ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi para wisudawan dan juga para peserta talkshow lainnya untuk dapat terus berkecimpung dalam dunia meteorologi Indonesia.
Penyerahan Atlas Awan sebagai Kenang-kenangan acara TA Fair Meteorologi ITB 2023 Kepada Perusahaan Manvis
Selain itu terdapat pula pameran poster tugas akhir, dimana terdapat
tiga bagian sesi poster, yaitu Atmospheric Environment, Hydrometeorology,
serta Atmospheric Science and Modelling. Selama keberlangsungan pameran,
dihadari pula beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang meteorologi di
Indonesia, seperti Manvis, BRIN, hingga PT Bhumi.
“Acara TA Fair ini menarik karena terdapat beberapa stand
perusahaan-perusahaan meteorologi, dimana kita sebagai wisudawan bisa bertanya
mengenai pekerjaan-pekerjaan yang ada di perusahaan tersebut,” ujar Esy, salah
satu wisudawan Meteorologi ITB 2023.
Selain dihadiri oleh wisudawan Prodi Meteorologi 2023, TA Fair ini juga dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi Prodi Meteorologi mulai dari angkatan 2020 hingga 2022.
Pengunjung acara TA Fair Meteorologi ITB 2023 melihat poster-poster di Galeri CC Timur ITB
“Senang sekali bisa mengikuti acara TA Fair ini,
karena dapat mengenal adik-adik tingkat dan memberikan insight mengenai
topik-topik yang kami bahas sehingga jika ada adik-adik tingkat kami yang ingin
mengetahui sesuatu tentang topik tersebut, bisa bertanya secara langsung. Jika
diluar acara ini pasti akan sulit melakukan komunikasi dan sulit bertemu, kalau
misalnya diadakan sidang terbuka maupun acara formal lainnya akan sulit pula untuk
bertanya-tanya. Melalui acara ini komunikasi jadi lebih
fleksibel,” ujar Amanda, wisudawan Meteorologi ITB 2023.
Salah satu
peserta TA Fair Meteorologi 2023, Lutfiah, beranggapan bahwa acara yang
diadakan menyenangkan dan juga insightful. Acara ini sangat menambah
wawasan, terutama bagi Lutfiah dan rekan-rekannya yang sedang mengerjakan tugas
akhir.
“Talkshow
yang ada sangat membantu untuk merancang masa depan setelah selesai dari sarjana
meteorologi ini. Senang sekali karena banyak manfaat yang bisa di ambil, ditambah
ada es krim gratis,” ujar Lutfiah, salah satu mahasiswi Prodi Meteorologi.