Oleh : Mely Anggrini Editor : Mely Anggrini Selasa, 30 April 2024
Foto bersama Wisudawan Prodi Meteorologi pada Syukuran Wisuda FITB Periode April 2024 (Dok. Panitia Syukuran Wisuda FITB)
BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Sebanyak 7 Wisudawan Program Studi Meteorologi ITB mengikuti rangkaian kegiatan Wisuda April 2024. Kegiatan pertama diawali dengan Syukuran Wisuda yang diadakan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB pada Rabu (24/4/2024), dilanjutkan dengan kegiatan Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung pada Sabtu (27/4/2024) bertempat di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB.
Syukuran Wisuda FITB Periode April 2024 dihadiri oleh wisudawan serta tamu undangan yang turut bahagia merayakan kelulusan para wisudawan ini. Acara berlangsung dengan meriah yang dibuka dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M. Sc.. Penyerahan medali pun dilakukan kepada setiap wisudawan mulai dari jenjang sarjana, magister, dan doktor.
Penyematan medali oleh Kaprodi Prodi Meteorologi ITB kepada wisudawan (Dok. Panitia Syukwis FITB April 2024)
Setelah melewati kegiatan yang diadakan oleh fakultas, tentunya wisudawan melanjutkan rangkaian wisuda selanjutnya, yaitu Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung. Prosesi ini menandakan bahwa para wisudawan sudah resmi menamatkan masa perkuliahannya di Institut Teknologi Bandung.
Foto bersama WIsudawan Prodi Meteorologi ITB Periode April 2024 (Dok. Panitia Wisuda April 2024 HMME “Atmosphaira” ITB)
Adapun 7 wisudawan Program Studi Meteorologi ITB Periode
April 2024 adalah sebagai berikut :
Ahmad Abishadqi
Bastary
Ahmad Harits
Abdurrahman
Akhmad
Hilmi Mahmuda
Najwa Syadzwina
Muhana
Salsabila
Yuni
Tamiza
Zulviga Nur
Auliayahya
Selain menjalani berbagai prosesi sidang terbuka, para wisudawan yang tergabung dalam himpunan mahasiswa, turut mengikuti kegiatan arak-arakan yang diadakan oleh Panitia Wisuda April HMME “Atmosphaira” ITB 2024. Arak-arakan wisuda ini diawali dengan penyampaian orasi oleh salah satu wisudawan dan juga ketua himpunan di depan seluruh mahasiswa dan masyarakat yang hadir menyaksikan kegiatan ini. Tidak lupa pula para wisudawan serta massa himpunan meteorologi menggaungkan Mars HMME “Atmosphaira” ITB.
Kegiatan Arak-Arakan Wisudawan Prodi Meteorologi Periode April 2024 (Dok. Panitia WIsuda April 2024 HMME “Atmosphaira” ITB)
Hal berkesan lainnya adalah tentu saat wisudawan berkeliling Kampus Ganesha ITB bersama para massa himpunan disertai dengan berbagai yel-yel dan properti menarik.
Alumni Prodi Meteorologi ITB tidak ketinggalan dalam memeriahkan rangkaian acara Wisuda April 2024. Para alumni menyambut wisudawan yang kini telah menjadi anggota Ikatan Alumni Meteorologi ITB.
Foto bersama Ketua Ikatan Alumni Meteorologi ITB dan Wisudawan Prodi Meteorologi Periode April 2024 (Dok. Panitia WIsuda April 2024 HMME “Atmosphaira” ITB)
Parade Wisuda April Tahun 2024 diharapkan menjadi suatu momen
berkesan bagi para Wisudawan Meteorologi ITB, untuk mengingatkan bahwa wisudawan
akan memulai suatu fase baru dalam menempuh dunia yang nyata.
Oleh : Mhd Isfahan Fadyasha Editor : Mely Anggrini Senin, 22 April 2024
Tim Khusus BSO “Zepyrus” Melakukan Diseminasi dan Z-Fun di SMAN1 Muhammadiyah Majalaya (ITB/Dokumentasi Panitia)
BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Tim Khusus Badan Semi Otonom (BSO) “Zephyrus” ITB melaksanakan kegiatan pengenalan dan penyuluhan (diseminasi) mengenai Early Warning System (EWS) pada Sabtu (3/2/2024).
Bencana yang mengintai kapan saja tentu menjadikan kegiatan Diseminasi Early Warning System banjir yang diselenggarakan oleh Tim Khusus BSO “Zephyrus” ini sangat penting. Terutama bagi masyarakat yang hidup dan beraktivitas di daerah dengan track record kejadian bencana yang cukup parah, salah satunya masyarakat daerah Majalaya, Jawa Barat.
Pertama-tama, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dewasa tentang teknologi EWS (Early Warning System) banjir melalui WhatsApp bot yang dapat diakses oleh masyarakat. Dengan pemahaman yang cukup, masyarakat dapat mengenali sinyal peringatan dini banjir dengan tepat dan segera mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Selain itu, kegiatan ini juga penting karena melibatkan uji coba perangkat EWS. Melalui uji coba ini, diharapkan dapat memberi pengalaman secara langsung kepada masyarakat mengenai bagaimana Early Warning System bekerja saat terjadi bencana nantinya.
Selanjutnya, kegiatan ini juga membantu dalam meminimalisir risiko ketika terjadi banjir. Dengan adanya pemahaman yang baik tentang cara kerja EWS dan pengalaman langsung dalam menggunakan perangkat tersebut, masyarakat dapat lebih siap dan responsif dalam menghadapi situasi darurat. Hal ini dapat mengurangi kerugian materiil maupun korban jiwa yang mungkin terjadi akibat banjir.
Dengan demikian, kegiatan penyebarluasan Sistem Peringatan Dini banjir ini tidak hanya penting, tetapi juga mendesak untuk dilakukan guna meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir yang dapat terjadi kapan saja.
Kegiatan Z-Fun oleh BSO “Zephyrus” ITB (ITB/Dokumentasi Panitia)
Dalam kegiatan tersebut, tidak hanya fokus pada pemahaman dan partisipasi masyarakat dewasa, tetapi juga memberikan perhatian khusus kepada anak-anak di bawah 12 tahun melalui kegiatan “Z-Fun”. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif kepada anak-anak, sambil tetap membantu mereka memahami pentingnya teknologi EWS dan persiapan menghadapi banjir.
Badan Semi Otonomo (BSO) “Zephyrus” berharap bahwa kegiatan tersebut akan membawa perubahan positif yang signifikan dalam kesiapsiagaan dan penanganan banjir, serta membantu menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan lingkungan dan lebih siap menghadapi tantangan bencana alam di masa depan.
Oleh: Mhd Isfahan Fadyasha Editor: Lutfiah Nur Rohmah Salaamah Selasa, 26 Maret 2024
Proses Pemasangan AWLR di Sungai Ciharus, Desa Majalaya, Kabupaten Bandung
BANDUNG, meteo.itb.ac.id — BSO “Zephyrus” ITB bekerja sama dengan warga setempat melakukan kegiatan pemasangan kamera pemantau tinggi muka air sungai atau sering disebut Automatic Water Level Recorder (AWLR). Dengan adanya AWLR, masyarakat Desa Majalaya dapat memperoleh informasi yang tepat dan cepat mengenai kenaikan level air sungai, sehingga dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan evakuasi yang diperlukan secara lebih efektif. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak banjir serta meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam tersebut.
Pentingnya melaksanakan pemantauan sungai melalui pemasangan alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) oleh BSO Zephyrus di Desa Majalaya sangatlah penting dan tak terbantahkan. Sungai merupakan salah satu aset alam yang memiliki potensi besar dalam menyediakan air bersih, mendukung pertanian, dan berbagai kegiatan manusia lainnya. Namun, ketika kondisi cuaca tidak menentu atau terjadi hujan deras dalam waktu singkat, sungai bisa berubah menjadi ancaman serius dalam bentuk banjir.
Dengan pemantauan yang tepat dan terus-menerus terhadap tinggi permukaan air sungai melalui AWLR, masyarakat dapat diperingatkan secara dini akan potensi bahaya banjir. Peringatan dini ini sangat penting karena memungkinkan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti mengungsikan diri atau menyelamatkan harta benda mereka. Hal ini dapat secara signifikan meminimalisir kerugian, baik dalam hal kehilangan nyawa maupun harta benda.
Selain itu, pemantauan sungai juga penting untuk membantu dalam perencanaan dan manajemen bencana. Data yang terkumpul dari AWLR dapat digunakan untuk menganalisis pola banjir serta memprediksi kemungkinan terjadinya banjir di masa depan. Dengan demikian, pemasangan AWLR oleh BSO Zephyrus bukan hanya tindakan reaktif dalam menghadapi banjir, tetapi juga merupakan langkah proaktif dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam. Dengan urgensi yang demikian, pemasangan AWLR menjadi suatu keharusan yang mendesak demi keselamatan, kesejahteraan, dan ketahanan masyarakat Desa Majalaya dalam menghadapi ancaman banjir.
Dalam proyek pemasangan alat Automatic Water Level Recorder (AWLR) di Desa Majalaya, partisipasi dari BSO Zephyrus dan masyarakat setempat dibagi secara efisien antara tugas teknis dan non-teknis. Anggota BSO Zephyrus bertanggung jawab atas tugas teknis dalam proyek ini. Anggota BSO memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk memasang dan mengoperasikan AWLR dengan baik. Tugas-tugas teknis mencakup pemilihan lokasi yang tepat untuk pemasangan AWLR, instalasi perangkat dengan benar, kalibrasi sensor, dan pengujian sistem untuk memastikan kinerjanya yang optimal. Selain itu, juga bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan maintenance rutin pada AWLR agar sistem tetap berfungsi secara efisien.
Di sisi lain, masyarakat Desa Majalaya berperan dalam tugas non-teknis. Meskipun mungkin tidak memiliki pengetahuan teknis yang mendalam, partisipasi mereka tetap sangat berharga. Masyarakat membantu dalam hal seperti menyediakan akses ke lokasi pemasangan, memberikan informasi tentang kondisi sungai dan pola banjir di wilayah mereka, serta membantu dalam mengumpulkan data atau mengamati perubahan lingkungan sekitar sungai. Selain itu, mereka juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemantauan sungai dan tindakan pencegahan terhadap banjir di antara sesama warga.
Dengan demikian, kolaborasi antara peserta BSO Zephyrus yang bertanggung jawab atas tugas teknis dan masyarakat yang berperan dalam tugas non-teknis memungkinkan proyek ini berjalan dengan lancar dan efektif. Keterlibatan aktif dari kedua belah pihak menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan komunitas Desa Majalaya melalui pemantauan sungai yang cermat dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, output dari kegiatan ini adalah adanya sistem yang komprehensif dan terintegrasi untuk pemantauan dan mitigasi banjir di Desa Majalaya. Dari pemasangan kamera hingga penggunaan kecerdasan buatan, serta penyaluran informasi melalui WhatsApp bot dan diseminasi kepada masyarakat, semua langkah ini telah berhasil meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir.
BSO “Zephyrus” bersama Siaga Warga Majalaya setelah melakukan pemasangan alat
Kegiatan yang telah dilakukan oleh BSO Zephyrus di Desa Majalaya menimbulkan harapan yang besar bagi masa depan wilayah tersebut dalam menghadapi ancaman banjir. Secara keseluruhan, harapan dari kegiatan ini adalah terwujudnya sebuah komunitas yang lebih tangguh dan siap menghadapi ancaman banjir. Dengan sistem pemantauan yang terintegrasi, komunikasi yang efektif antara BSO Zephyrus dan masyarakat, serta pemahaman yang lebih baik tentang bahaya banjir, diharapkan wilayah Desa Majalaya dapat menjadi lebih aman dan tahan bencana di masa depan.