MeTIME Jilid 2

 

Pada hari Jumat tanggal 23 Maret 2018 yang bertepatan dengan Hari Meteorologi Sedunia, Ikatan Alumni Meteorologi ITB, Program Studi Meteorologi ITB dan Himpunan Mahasiswa Meteorologi Atmosphaira ITB kembali mengadakan acara diskusi dan sharing santai meTIME yang kedua. Sama seperti meTIME Jilid 1, pada meTIME jilid 2 ini menghadirkan seorang pembicara yang memaparkan materinya kemudian diikuti dengan sesi tanya jawab.

Pada meTIME jilid 2 kali ini  kembali menghadirkan pembicara dari dosen prodi meteorologi yakni I Dewa Gede A. Junnaedhi, M.Si. Beliau membawakan materi yang bertemakan “truth, science, and love”. Inti dari materi yang dibawa ialah pengertian mendasar dari science, yang berarti ilmu pengetahuan yang didapatkan dari metode-metode ilmiah, lalu hakikat menjadi seorang sarjana dan sarjana sains, dan apa itu truth atau kebenaran.

Pesan singkat yang ingin disampaikan pada MeTIME jilid 2 ini kembali menyinggung soal etika, moral, kita sebagai akademisi terlebih lagi sebagai seorang sarjana meteorologi. Bagaimana seharusnya kita sebagai seorang sarjana meteorologi bersikap dan berbaur di masyarakat dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip saintifik sehingga mampu menjadi penerang di tengah-tengah masyarakat tempat kita berada.

Weacoll (WCPL Colloquium)

 

 

Pada hari Senin, 19 Maret 2018, Lab. WCPL, ITB kembali mengadakan acara Weacoll dengan pemateri yang terdiri dari dua pembicara yakni Yovita Wangsaputra yang merupakan alumni Meteorologi ITB angkatan 2010 dan Prof. Shigeo Yoden yang merupakan profesor dari Universitas Kyoto, Jepang.  Sesi pertama diisi oleh Saudari Yovita dengan topik seputar pengalaman kerjanya di perusahaan swasta Jepang yang bergerak dalam bidang manajemen informasi cuaca. Lalu dilanjutkan pada sesi kedua dengan pembicara Prof. Shigeo Yoden. Pada sesi kedua ini, Prof. Yoden membawakan topik mengenai pengalaman riset bersama DIKTI dan ITB mengenai kajian iklim tropis dan cuaca ekstrim di benua maritim.

Weacoll (WCPL Colloquium)

Weather and Climate Colloquium (WeaCColl) yang dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2018  kembali mengundang akademisi dari luar yang berkecimpung dalam bidang microclimate di wilayah urban dari Tokyo Institute of Technology yaitu, Dr. Atsushi Inagaki. Topik yang dibawakan adalah mengenai struktur terorganisir dalam gerak turbulen di dalam lapisan batas daerah urban. Wilayah urban adalah salah satu bentuk geometri yang memiliki kekasaran permukaan yang sangat besar di dunia. Karena kekasaran permukaannya inilah turbulensi yang dipicu oleh wilayah urban dapat meluas sekitar puluhan kilometer. Fitur batas penanda gerak turbulensi di lapisan batas turbulen wilayah urban ini sangat berpengaruh terhadap transpor momentum dan panas arah vertikal dalam waktu yang singkat.

Sidang Terbuka Wisuda April 2018

 

Pada tanggal 23 Februari 2018 telah dilaksanakan Sidang Terbuka untuk mahasiswa Program Studi Meteorologi yang akan lulus di Wisuda April 2018. Pada sidang terbuka kali ini, Program Studi Meteorologi meluluskan sebanyak 12 mahasiswa  yang terdiri dua mahasiswa angkata 2012 dan 10 mahasiswa angkatan 2013.