Selamat dan Sukses kepada 37 Wisudawan Meteorologi ITB pada Wisuda Oktober 2024

Oleh: Lutfiah Nur Rohmah Salaamah

Rabu, 30 Oktober 2024

BANDUNG, meteo.itb.ac.id — Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi melangsungkan Sidang Terbuka Wisuda Pertama untuk Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu, 26 Oktober 2024, bertempat di Auditorium Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Untuk merayakan pencapaian para wisudawan Meteorologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) pun terlebih dahulu mengadakan acara syukuran wisuda pada 23 Oktober 2024 di Aula Barat ITB, sebelum mengikuti sidang terbuka di Sabuga.

Pada sidang terbuka, disebutkan bahwa sebanyak 5.053 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan diwisuda. 3.399 wisudawan diantaranya merupakan lulusan program sarjana, 1.526 lulusan program magister, dan 128 lulusan program doktor. Di antara ribuan lulusan tersebut, Program Studi Meteorologi ITB turut berbangga karena mewisuda 37 mahasiswa yang telah menuntaskan pendidikan mereka dengan penuh dedikasi dan semangat.

Foto para wisudawan meteorologi bersama Dekan FITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc. dan Ketua Program Studi Meteorologi ITB, Dr. Muhammad Rais Abdillah, S.Si. (Dokumentasi Panitia/ITB)

Ke-36 wisudawan Meteorologi ITB terdiri dari 33 mahasiswa angkatan 2020, 2 mahasiswa angkatan 2019, dan 2 mahasiswa angkatan 2018. Mereka telah menunjukkan semangat belajar yang tinggi dalam menyelesaikan studi di bidang meteorologi. Selain itu, pencapaian tahun ini menjadi lebih istimewa dengan meningkatnya persentase kelulusan mahasiswa meteorologi dari 75% pada Wisuda Oktober ITB 2023 menjadi 88% pada tahun ini.

“Peningkatan ini adalah bukti kerja keras dan komitmen mahasiswa Meteorologi ITB dalam menghadapi tantangan akademik,” ujar Dr. Muhammad Rais Abdillah, S.Si., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Meteorologi ITB.

Prestasi ini semakin gemilang dengan hadirnya tiga wisudawan yang lulus dengan predikat cum laude (predikat dengan pujian), yaitu Suci Rosyidatunnajah (12820024), Fattah Ghiffari (12820026), dan Umiati Ningrum (12820035), yang berhasil meraih IPK sama atau lebih besar dari 3,50. Ketiganya membuktikan bahwa ketekunan dan dedikasi dalam menimba ilmu membuahkan hasil yang membanggakan.

Potret Suci Rosyidatunnajah, salah satu wisudawati meteorologi dengan predikat cum laude, saat acara syukuran wisuda FITB di Aula Barat (Dokumentasi Panitia/ITB)

Selamat kepada seluruh wisudawan Program Studi Meteorologi ITB yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dengan penuh dedikasi dan ketekunan. Semoga ilmu yang telah diperoleh selama ini dapat diterapkan secara bermanfaat dalam berbagai bidang dan membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Teruslah berkarya dan berkontribusi untuk kemajuan ilmu meteorologi serta pembangunan Indonesia.

Sukses selalu untuk langkah-langkah kalian di masa depan, wahai meteorologist muda!

Program Studi Meteorologi ITB Bekerjasama dengan Tokyo Institute of Technology, Gelar Special Lecture dan Eksperimen Kenyamanan Termal

Oleh : Mely Anggrini
Sabtu, 26 Oktober 2024

Foto bersama pada kegiatan Investigation of Dynamic Thermal Comfort in Indonesia

BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Program studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB), gelar penelitian terkait kenyamanan termal dinamis di Indonesia yang berkolaborasi dengan Laboratorium Varquez, Department of Transdisciplinary Science and Engineering, Tokyo Institute of Technology, pada 19-20 September 2024.

Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, mulai dari diskusi penelitian, eksperimen, hingga special lecture. Bekerjasama dengan Laboratorium Analisis dan Laboratorium Terapan Meteorologi ITB, aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan indeks kenyamanan termal dengan memperhitungkan lingkungan dinamis dari perspektif pergerakan manusia.

Special lecture dengan tema urban climate bersama Dr. Alvin C. G. Varquez

Special lecture dipimpin oleh Dr. Alvin C. G. Varquez dengan tema urban climate dan Dr. Do Ngoc Khanh dengan tema urbanization and thermal comfort. Bukan hanya pemaparan yang menarik pada special lecture, terdapat pula experiment yang diisi oleh Dr. Do Ngoc Khanh, Mr. Ryoga Hiroki, dan Ms. Xiao Jin.

Penelitian berjudul peningkatan kenyamanan termal dinamis ini bertujuan untuk mengetahui kenyamanan termal pada setiap individu. Eksperimen berlangsung dengan menggunaan dua alat, yaitu pengujian alat berupa jaket dengan kipas dan juga sensor pengukur kenyamanan termal yang dipasangkan pada beberapa titik tubuh, diantaranya pada kaki, jari, hingga lengan.

“Sebelum dipasangkan alat, kami ditanya pakaian dan bahan serta apa saja yang kami gunakan. Hal ini untuk mengetahui kenyamanan tiap individu seperti apa sebelum melakukan eksperimen,” ujar Windi, salah satu partisipan.

Eksperimen pencobaan alat berupa jaket dengan kipas pada partisipan

Partisipan akan diajak berdiskusi terkait apa yang dirasakan setelah melalui 2 (dua) posisi, yaitu posisi diam di dalam ruangan dan posisi bergerak di luar ruangan. Eksperimen ini memberikan pengalaman baru bagi para partisipan terkait kenyamanan termal yang dirasakan oleh setiap individu.

“Saya tertarik menjadi partisipan pada eksperimen ini karena terlihat menyenangkan dan penasaran alat yang digunakan seperti apa. Ternyata eksperimennya seru banget,” ucap Serra.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan termal dari perspektif kenyamanan manusia untuk mengurangi risiko terkait dengan panas akibat perubahan iklim dan urbanisasi.

Beri Sambutan dalam ISEST Tahun 2024, Dosen Meteorologi Ajak Peserta Seminar Memulai Kolaborasi Penelitian Baru

Oleh : Mely Anggrini
Senin, 30 September 2024

Penyerahan Sertifikat Best Presenter oleh Ketua Penyelenggara ISEST 2024, Dr. Eng. I Dewa Gede Agung Junnaedhi (Dok. Panitia ISEST 2024)

BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) kembali gelar International Seminar on Earth Sciences and Technology (ISEST) yang ketiga kalinya. ISEST merupakan seminar internasional yang memiliki tujuan sebagai wadah berbagi pengetahuan, bertukar gagasan, dan menumbuhkan benih kolaborasi dalam penelitian ilmu dan teknologi kebumian.

Dosen Program Studi Meteorologi, Dr. Eng. I Dewa Gede Agung Junnaedhi, selaku ketua penyelenggara ISEST ketiga menyampaikan bahwa seminar tahun ini berjalan dengan kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara daring dan hybrid.

ISEST tahun ketiga ini memiliki tema utama “Navigating the Changing World Through Earth Sciences and Technology”. Tema ini menekankan pendekatan adaptif terhadap permasalahan yang berkaitan dengan bumi, mulai dari pemanfaatan sumber daya alam hingga manajemen bencana alam.

“The main theme is divided into 4 (four) topics, which are Solid Earth Sciences, Ocean Sciences, Atmospheric Sciences, and Interdisciplinary Earth Science and Technology,” ujar Dr. Junnaedhi.

Sebagian besar presenter berasal dari Indonesia, tetapi ISEST memiliki presenter lainnya dari berbagai negara, seperti Jepang, Taiwan, Inggris, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab. “The presentation will be divided into 2 plenary session, 2 special session, and 16 parallel sessions,” lanjut Dr. Junnaedhi.

Berlanjut kepada tradisi ISEST pada tahun-tahun sebelumnya, sebagian besar makalah yang dipresentasikan pada seminar ini akan diserahkan kepada proceeding of IOP Conference Series: Earth and Environmental Sciences. Diharapkan prosiding ini akan memberikan lebih banyak eksposur bagi penelitian yang dipresentasikan dalam ISEST 2024.

Pada akhir sambutannya, Dr. Junnaedhi berharap bahwa ISEST pada tahun ketiga ini dapat menjadi wadah agar para peserta dapat berdiskusi dengan produktif, membangun jaringan penelitian, dan memulai kolaborasi penelitian baru, terutama pada bidang ilmu dan teknologi kebumian.