Ekskursi 2022: BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Soekarno-Hatta

Kasus pandemi COVID-19 yang semakin menurun membuat kegiatan perkuliahan bisa kembali dilaksanakan secara luring. Kondisi ini sekaligus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk kembali merasakan kegiatan ekskursi. Pada kesempatan kali ini, Prodi Meteorologi ITB melaksanakan kegiatan ekskursi ke salah satu stasiun meteorologi milik BMKG yakni Stasiun Meteorologi Kelas I Soekarno-Hatta. Semangat dan antusiasme terpancar dari mahasiswa meteorologi ITB angkatan 2019, 2020, dan 2021 pada Kamis (27/10/2022) pagi hari. Tepatnya sejak pukul 05.00 WIB, mereka telah berkumpul di Taman Ganesha untuk mendapatkan arahan awal dari Pak Musa Ali Mustofa selaku dosen pendamping.

Mahasiswa sudah berkumpul di Taman Ganesha sejak pukul 05.00 pagi.

Total terdapat 95 civitas akademika (75 mahasiswa, 2 dosen pendamping, 15 asisten, 1 asisten akademik, dan 1 tenaga pendidik) yang mengikuti kegiatan ekskursi ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali mahasiswa dalam mendapatkan pemahaman mengenai penerapan keilmuan meteorologi, utamanya dalam bidang penerbangan.

Banyak kegiatan dan ilmu baru yang diperoleh oleh mahasiswa, misalnya  pengenalan sistem kerja di Stasiun Meteorologi Kelas I Soekarno-Hatta, pengenalan alat-alat meteorologi dan proses kerjanya di Taman Alat, pengenalan sistem prediksi cuaca guna keselamatan penerbangan, serta praktik penerbangan pilot balon. Kegiatan ini juga memberikan kesan bagi salah satu mahasiswa meteorologi angkatan 2021, Rubens Setiawan, “Kegiatan ekskursi sangat bermanfaat, apalagi dapat mengenal dunia kerja yang berhubungan dengan keilmuan meteorologi.”

Pengenalan alat-alat meteorologi di Taman Alat.
Pengenalan sistem prediksi cuaca guna keselamatan penerbangan.
Praktik penerbangan pilot balon.

Di sisi lain, Prodi Meteorologi ITB juga mendapatkan sambutan hangat dari pimpinan serta staf Stasiun Meteorologi Kelas I Soekarno-Hatta. Mereka berharap ilmu yang diberikan melalui kegiatan ini dapat bermanfaat untuk diterapkan di dunia perkuliahan serta dapat menjadi kegiatan rutin. Sesi foto bersama di depan gedung operasional Stasiun Meteorologi Kelas I Soekarno-Hatta menjadi penutup kegiatan ekskursi kali ini. Semoga selalu terjalin hubungan baik antara Program Studi Meteorologi ITB dengan pihak Stasiun Meteorologi Kelas I Soekarno-Hatta.

Foto bersama civitas Prodi Meteorologi ITB dengan pimpinan serta staf Stasiun Meteorologi Kelas I Soekarno-Hatta.

Webinar Kapita Selekta: Meteorologi dan Asuransi Bencana Alam Indonesia

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Jumat, 21 Oktober 2022 pelaksanaan Kuliah Tamu Kapita Selekta Meteorologi (ME-4097) berjalan dengan lancar. Pada hari itu, Prodi Meteorologi menyelenggarakan kuliah Kapita Selekta Meteorologi dengan menghadirkan Dosen Tamu (Guest Lecturer) secara hybrid yang dibuka untuk umum sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai hubungan antara meteorologi dan asuransi bencana di Indonesia.

Kuliah Tamu diawali dengan pengantar dan sambutan dari Ketua Prodi Meteorologi sebagai dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi. Kemudian dilanjutkan oleh pemaparan materi dengan tema “Meteorologi dan Asuransi Bencana Alam Indonesia” oleh Bapak Hengki Eko Putra S.Si., M.PWK. selama kurang lebih 50 menit.

Bapak Hengki Eko Putra S.Si., M.PWK. memaparkan materi mengenai “Meteorologi dan Asuransi Bencana Alam Indonesia”

Asuransi adalah perlindungan dari kerugian finansial sebagai bentuk manajemen risiko terutama untuk melindungi risiko kerugian yang tidak pasti. Indonesia merupakan salah satu supermarket bencana alam dunia, ditunjukkan dengan letak Indonesia yang berapa di rangkaian Ring of Fire. Hal ini menjadi salah satu pemicu banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, MAIPARK berdiri sebagai perusahaan asuransi umum tertua di Indonesia yang berfungsi sebagai reasuransi dan terlibat dalam banyak penelitian, baik dalam kebencanaan umum maupun kebencanaan meteorologi.

Salah satu fungsi MAIPARK adalah untuk mengatur risiko yang mungkin muncul akibat bencana karena asuransi tidak dapat mencegah terjadinya bencana alam dan kerugian jiwa yang ditimbulkan. Namun, asuransi dapat membantu masyarakat mengurangi dampak keuangan yang ditimbulkan akibat bencana. Untuk mengelola risiko, diperlukan konsep Catastrophe Modeling yang ditunjukkan oleh slide berikut.

Konsep Catasthrope Modeling

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 30 menit. Pada sesi ini, mahasiswa dan peserta umum yang menghadiri acara baik secara daring maupun luring dipersilahkan untuk bertanya maupun berdiskusi terkait materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Acara selanjutnya yaitu pemberian sertifikat kepada pembicara dari dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi dan dilanjutkan dengan sesi penutupan berupa dokumentasi bersama.

Salah satu peserta Webinar mengajukan pertanyaan kepada pemateri.
Proses penyerahan sertifikat kepada pemateri.
Foto bersama pemateri dan peserta Webinar.

Webinar Kapita Selekta: Informasi Bencana dalam Keamanan Negara

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 telah sukses diselenggarakan Kuliah Tamu Kapita Selekta Meteorologi (ME-4097). Pada hari itu, Prodi Meteorologi menyelenggarakan kuliah Kapita Selekta Meteorologi dengan menghadirkan Dosen Tamu (Guest Lecturer) secara hybrid yang dibuka untuk umum sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai hubungan antara bencana alam dan stabilitas keamanan negara Indonesia.

Bapak Dr.rer.nat Armi Susandi, M.T. mempresentasikan materi mengenai “Informasi Bencana dan Stabilitas Keamanan Negara”

Kuliah Tamu diawali dengan pengantar dan sambutan dari Ketua Prodi Meteorologi sebagai dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang bertema “Informasi Bencana dan Stabilitas Keamanan Negara” oleh Bapak Dr.rer.nat Armi Susandi, M.T. selaku Kapuslitbang Badan Intelijen Negara (BIN) selama kurang lebih 75 menit.  Dalam pemaparannya, dijelaskan bahwa BIN berperan dalam melakukan upaya pekerjaan, kegiatan, dan tindakan untuk deteksi dini dan peringatan dini yang tercantum dalam UU NO. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara (Pasal 4). Indonesia merupakan negara yang luas sehingga memerlukan adanya teknologi yang terintegrasi untuk bisa memprediksi bencana dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi di masa depan seperti rendahnya kewaspadaan, lambatnya respon terhadap gejolak sosial, pencarian data dan pemetaan sumber daya, keterbatasan data yang beresolusi tinggi, dan yang terakhir yaitu keunikan mekanisme setiap bencana sehingga mempersulit proses prediksi.

Peserta Webinar menyimak pemaparan dari pemateri.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 25 menit. Pada sesi ini, mahasiswa dan peserta umum yang menghadiri acara baik secara daring maupun luring dipersilahkan untuk bertanya maupun berdiskusi terkait materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Sebagai penutup, Pak Armi berpesan, “Lakukan percepatan, lakukan hal-hal baru, dan jangan takut dikatain orang.” Acara selanjutnya yaitu pemberian sertifikat kepada pembicara dari dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi dan dilanjutkan dengan sesi penutupan berupa dokumentasi bersama.