Pengalaman Rubens dari Climate Innovation League 2022: Belajar Berbisnis Tanpa Mengabaikan Krisis Iklim

Climate Innovation League 2022 adalah salah satu perlombaan ideasi startup yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Ecoxyztem, sebuah startup yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Ecoxyztem sebagai pihak penyelenggara dan Delegasi Uni Eropa di Indonesia serta Kementerian Hukum dan HAM sebagai pihak pendukung. Climate Innovation League 2022 diikuti oleh ratusan startup dari seluruh Indonesia yang bergerak di bidang lingkungan dan penanganan masalah perubahan iklim. Perlombaan ini terbagi menjadi dua kategori yaitu Early-Stage dan University Track untuk memperebutkan finalis dan juara yang nantinya akan diberikan pendanaan. Rubens Setiawan, salah satu mahasiswa Program Studi Meteorologi angkatan 2021 berkesempatan mengikuti perlombaan ini.

Pada awalnya, Rubens mendapatkan informasi mengenai lomba tersebut dari rekannya, yakni Mentari K. Azzahra (GD’21) dan Annisa E. Setiyani (PL’21). Mereka mengajak Rubens untuk tergabung dalam startup Eat Zero (EaZe) yang bergerak dalam bidang penyewaan wadah makanan untuk mengurangi limbah plastik sekali pakai dalam usaha makanan dan minuman. Ajakan tersebut Rubens dapatkan di sekitar akhir Mei 2022 dan akhirnya ia setuju untuk bergabung menjadi bagian dari EaZe sebagai Chief Operation Officer (COO).

Awalnya, perlombaan tersebut dimulai dengan submit ide startup beserta dokumen presentasi brand atau biasa dikenal dengan istilah pitchdeck. Dari hasil submit pitchdeck tersebut, EaZe berhasil menjadi bagian dari 11 startup yang lolos ke babak bootcamp dari puluhan startup yang mendaftar di kategori University Track. Tahap bootcamp yang berupa pembinaan dilaksanakan dari tanggal 6 Agustus 2022 hingga 28 September 2022. Kemudian sebagai penutup, pada 29 September 2022 dilakukan presentasi akhir serta demo day di hadapan khalayak umum dalam acara Green Future Festival di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dari hasil penjurian presentasi dan ideasi, EaZe berhasil mendapatkan gelar finalis Climate Innovation League 2022 kategori University Track.

Rubens, Mentari, dan Annisa saat demo day dalam acara Green Future Festival di Hutan Kota Gelora Bung Karno.

Walaupun belum mendapatkan titel juara 1, 2, atau 3, Climate Innovation League 2022 telah memberi banyak pengalaman dan perspektif baru kepada Rubens. Beberapa pengalaman penting yang berkesan yaitu mengenai cara membangun bisnis dengan baik dan belajar memanajemen waktu di tengah kesibukan. Sebagai mahasiswa meteorologi yang lebih banyak belajar mengenai sains atau keilmuan atmosfer dan sistem Bumi, Rubens hampir tidak pernah menyentuh ilmu-ilmu bisnis dan manajemen. Dengan mengikuti Climate Innovation League 2022, perspektifnya mengenai bisnis dan entrepreneurship semakin bertambah. Kegiatan ini juga membuatnya memahami bagaimana perjuangan orang tuanya yang bekerja di bidang tersebut. Selain itu, waktu pelaksanaan Climate Innovation League 2022 yang bertabrakan dengan kepanitiaan OSKM 2022 dan Kaderisasi Awal Atmosphaira 2022 membuat ia harus memutar otak dan berusaha untuk menyeimbangkan keduanya dari sisi manajemen waktu dan prioritas. Sebagai penutup, Climate Innovation League 2022 juga membuat Rubens mengenal banyak pribadi dari berbagai latar belakang jurusan dan keilmuan tetapi memiliki tujuan yang sama untuk menyelamatkan Bumi dari bencana krisis iklim yang semakin parah.

Rubens dan rekan-rekannya dari berbagai latar belakang jurusan dan keilmuan.

Webinar Kapita Selekta: Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Jumat, 28 Oktober 2022 telah diselenggarakan Kuliah Tamu Kapita Selekta Meteorologi (ME-4097). Prodi Meteorologi menyelenggarakan kuliah Kapita Selekta Meteorologi dengan menghadirkan Dosen Tamu (Guest Lecturer) secara hybrid yang dibuka untuk umum sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai hubungan antara Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana.

Kuliah Tamu diawali dengan pengantar dan sambutan dari Ketua Prodi Meteorologi selaku dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan tema “Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana” oleh Bapak Hengki Eko Putra S.Si., M.PWK.

Pembukaan materi diawali oleh kalimat, Indonesia Tangguh Bencana : “It’s a journey, rather than a destinations” dengan slide pembuka merupakan Peta Seismisitas Indonesia Periode Tahun 2009-2019.

Peta Seismisitas Indonesia Periode Tahun 2009-2019

Materi kemudian dilanjutkan dengan salah satu kutipan dari Presiden Indonesia pertama yaitu Ir. Soekarno mengenai makna dari Indonesia Tangguh yang berbunyi :

“Kita ingin menjadi suatu bangsa yang setiap hari digembleng oleh keadaan. Hampir hancur lebur, bangkit kembali!
Hampir hancur lebur, bangkit kembali!
Hampir hancur lebur, bangkit kembali!”

Sebuah kutipan yang menggambarkan negara Indonesia yang tangguh. Indonesia yang indah dan kaya akan sumber daya terletak di wilayah yang memiliki kerentanan dalam menghadapi bencana alam. Indonesia yang tangguh dan siap untuk bangkit kembali ketika jatuh karena adanya bencana alam.

Penjelasan dari kata tangguh di dalam frasa “Indonesia Tangguh” merupakan tangguh dalam “Kelembagaan” dan tangguh dalam “Pembiayaan”. Tangguh dalam kelembagaan mencakup lembaga-lembaga terkait yang memiliki peran penting dalam kebencanaan di Indonesia meliputi:

  • Pemerintah (BNPB, BPBD, BAPPENAS, KEMENKEU, dan K/L terkait)
  • Universitas
  • Masyarakat / Komunitas
  • Media
  • Industri (Asuransi Indonesia)

Sedangkan untuk tangguh dalam pembiayaan meliputi:

  • Realokasi anggaran
  • Pinjaman luar negeri
  • Pool of fund
  • Asuransi bencana

Permasalahan terbesar saat ini yang dipaparkan dalam materi yaitu Tangguh  Pembiayaan. Saat ini, besaran alokasi anggaran BNPB terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan biaya penanggulangan bencana yang terjadi (Renstra BNPB 2015-2019). Hal ini berkaitan dengan realokasi anggaran untuk penanggulangan bencana serta ketergantungan daerah ke pusat yang cukup tinggi.

Pemaparan materi mengenai “Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana”

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, mahasiswa dan peserta umum yang menghadiri acara baik secara daring maupun luring dipersilahkan untuk bertanya maupun berdiskusi terkait materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian sertifikat oleh dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi kepada pembicara dan dilanjutkan dengan sesi penutupan berupa dokumentasi bersama.

Penyerahan sertifikat kepada pemateri.
Foto bersama sebagai penutup acara.

Webinar Kapita Selekta: Aplikasi Deep Learning untuk Prediksi Typhoon

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 penyelenggaraan Kuliah Tamu Kapita Selekta Meteorologi (ME-4097) berjalan dengan sukses. Pada hari itu, Prodi Meteorologi menyelenggarakan kuliah Kapita Selekta Meteorologi dengan menghadirkan Dosen Tamu (Guest Lecturer) secara online yang dibuka untuk umum sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai aplikasi deep learning dalam kegunaannya untuk memprediksi fenomena typhoon.

Kuliah Tamu diawali dengan pengantar dan sambutan dari Ketua Prodi Meteorologi sebagai dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan tema “Aplikasi Deep Learning untuk Prediksi Typhoon” oleh Bapak Iyan E. Mulia, PhD. selama kurang lebih 50 menit.

Pemaparan materi oleh Bapak Iyan E. Mulia, PhD.

Pemaparan materi diawali dengan overview siklon tropis (typhoon) secara umum, beserta historis dan intensitasnya. Setelah itu dilanjutkan dengan pengenalan deep learning dan Generative Adversarial Neural Network (GAN) sebagai salah satu model deep learning. Model deep learning GAN menghasilkan akurasi yang sebanding dengan Numerical Weather Prediction (NWP) dan jauh lebih baik daripada model parametrik standar. Waktu komputasi GAN untuk memprediksi kejadian topan adalah sekitar 2 detik. Prediksi medan angin dan tekanan oleh GAN ini diharapkan dapat memfasilitasi prakiraan gelombang badai yang efisien.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 30 menit. Pada sesi ini, mahasiswa dan peserta umum yang menghadiri acara dipersilakan untuk bertanya maupun berdiskusi terkait materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Acara selanjutnya yaitu pemberian sertifikat kepada pembicara dari dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi dan dilanjutkan dengan sesi penutupan berupa dokumentasi bersama.

Foto bersama sebagai penutup acara.