National Essay Competition Universitas Jember

Pada tanggal 1-3 November 2019 diadakan acara National Essay Competition di Universitas Jember. Alhamudulilah, setelah minggu sebelumnya roadshow di Yogyakarta, minggu berikutnya diberi kesempatan untuk mengunjungi Jember. Dalam lomba kali ini, saya tidak sendiri tapi bersama dengan partner saya, Indah Nurharuni, Biologi 2016. Namun, perjalanan yang dilalui tetap sendiri karena partner saya sedang ada kuliah lapangan di Bali.

Perjalanan ke Jember menghabiskan waktu sehari dengan menggunakan kereta. Pada tanggal 1 November dilakukan technical meeting, namun saya tidak mengikuti karena masih dalam perjalanan. Salah satu hasil technical meeting berupa urutan presentasi, saya mendapat urutan ke-2. Finalis presentasi essay berjumlah 15 orang yang mahasiswa yang berasal dari berbagai kota, diantaranya Surabaya, Jakarta, Riau, dll.

Presentasi dilakukan pada tanggal 2 November 2019 di Aula FISIP Universitas Jember. Saya telah mempersiapkan bahan presentasi dan maju dengan cukup baik di depan para juri. Walaupun ada beberapa jawaban yang kurang memuaskan karena bukan dari bidang saya tapi bidang biologi. Pertanyaan tersulit adalah “apakah kalian akan merelealisasikan ini?”. Karya yang kami buat berupa gagasan tentang penyelesaian masalah limbah di lautan. Kami mengusulkan untuk mengolah kembali limbah lautan menjadi paving block yang berbahan dasar plastik dan eceng gondok.

Kenapa plastik? Jelas, karena plastik menjadi permasalahan yang serius bagi semua orang, diciptakan oleh manusia namun menjadi masalah juga untuk manusia. Termasuk biota laut yang tidak bersalah, namun harus merasakan dampak dari perilaku manusia. Biota laut akan mengalami kemusnahan secara perlahan jika plastik tidak dikurangi oleh manusia. Bahkan ada isu, pada tahun 2050, jika konsumsi plastik tetap pada jumlah saat ini, maka 2/3 lautan akan berisi sampah. Menakutkan bukan?

Lalu eceng gondok berperan sebagai bahan fitoremediasi yang bisa menyerap polutan di perairan. Hal ini juga dilakukan untuk mereduksi polutan yang dapat berakhir di laut. Jenis limbah bukan hanya plastik namun cairan dari rumah tangga pun merupakan masalah, yang solusinya perlu dipikirkan dan dipraktekkan bersama. Tentu, pertanyaan mengenai realisasi menjadi sulit, karena pada dasarnya kami tidak bisa berjalan sendiri namun harus disertai dukungan dari semua orang, termasuk semua manusia yang menghasilkan sampah harus segera berusaha untuk tidak menambah volume sampah di bumi.

Seluruh presentasi finalis selesai pukul 15.00 WIB dan finalis dipersilahkan untuk melanjutkan aktivitas masing -masing. Pengumuman juara diadakan keesokan harinya setelah acara seminar selesai. Seminar memiliki tema yang sama dengan kompetisi esai yaitu Reduce Pollution to Protect Marine and Coastal Ecosystem. Alhamdulillah, diberi kesempatan lagi untuk juara di kompetisi kali ini yaitu juara 2. Ternyata, perjalanan jauh jadi semakin menyenangkan di akhir. Hal ini membuat kami ingin terus, terus dan terus berkarya.

Terimakasih untuk semua orang yang telah ikut berkontribusi dan mendo’akan.

Oleh : Dede Nurheliza – 12816024

National Essay Competition Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Pada tanggal 25-26 Oktober 2019 telah diadakan presentasi kompetisi esai nasional di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Di tahap ini, peserta-peserta telah terseleksi dan hanya tersisa 10 finalis yang diharuskan mempresentasikan gagasan karya esainya di hadapan juri. Kegiatan presentasi 10 besar ini dilakukan di aula FMIPA UNY pada tanggal 26 Oktober. Finalis berasal dari beberapa kampus diantaranya UNY, UNAIR, Universitas Pattimura, Politeknik Negeri Jember, dll.

Presentasi 10 besar ini diperuntukkan untuk mencari pemenang 3 besar. Pada tanggal 25, para finalis yang telah sampai di Jogja diharuskan untuk menghadiri technical meeting agar mengetahui aturan, tata cara dan ada pengundian untuk urutan maju presentasi. Technical meeting dilaksanakan kurang lebih selama 2 jam dengan hasil undiannya, saya maju urutan ke-3. Setelah itu, finalis diperbolehkan melakukan aktivitas masing-masing atau boleh mempersiapkan diri kegiatan besok pagi.  Saya pun mengisi waktu dengan bermain ke pantai Parangtritis di sore hari dan dilanjutkan dengan latihan presentasi di malam hari.

Pada tanggal 26 Oktober 2019, kegiatan presentasi dimulai pukul 09.00 WIB. Saya yang berada di urutan ke tiga menjadi urutan ke dua karena finalis urutan kedua tidak jadi hadir. Saat giliran saya maju, saya mencoba menyampaikan gagasan dengan sejelas-jelasnya. Gagasan tersebut bejudul ‘optimalisasi energi matahari dengan Weather Research and Forecasting (WRF) dalam lingkup perumahan’ yang tujuannya sesuai dengan judul yaitu bagaimana caranya mengoptimalkan potensi energi matahari di Indonesia. Salah satu tools yang bisa dipakai yaitu dengan mengembangkan model prediksi WRF dan diolah sedemikian rupa pada aplikasi yang dapat diakses bebas oleh masyarakat. Tentunya, pengolahan WRF ini telah diolah agar mudah dimengerti oleh masyarakat. Setelah pemaparan presentasi, saya mendapatkan pertanyaan yang sebagian besar diluar dugaan namun masih dapat dijawab walaupun agak meleset sedikit. Setelah presentasi selesai, rasanya lega sekali dan bisa fokus melihat ide dari finalis lain. Hal ini berguna dalam menambah pengetahuan umum dan ide ide baru yang sebelumnya belum pernah terpikirkan.

Pada sekitar pukul 12.00 WIB atau memasuki waktu ishoma, presentasi finalis telah selesai dilaksanakan. Finalis dipersilahkan untuk ishoma selama satu jam. Pada pukul 13.00 WIB, acara kembali dilanjutkan yang diisi dengan berbagai macam penampilan band, kesan pesan dan pengumuman juara.

Sebelum berangkat lomba, saya berkonsultasi dulu dengan Pak Mamad untuk menanyakan beberapa pertanyaan yang masih membingungkan. Saat pengumuman, saya tidak berharap untuk juara karena ini merupakan pengalaman pertama lomba bagi saya. Masuk 10 besar saja sudah bersyukur. Namun, Alhamdulillah, ternyata karya saya mendapatkan juara 1. Saya kaget sekaligus bahagia karena perjalanan yang panjang ini mendapatkan hasil. Tentunya, pengalaman yang banyak menjadi hal yang paling penting disini.Setelah semua rangkaian acara selesai, saya bergegas ke stasiun, ke Bandung dan kuliah lagi.

Ridwan Kamil pernah berkata ‘Yang muda yang berkarya. Jadilah pribadi yang produktif selagi energi masa muda masih kamu punya’. Jadi, jangan lupa berkarya selagi masih jadi mahasiswa. 🙂

Terimakasih untuk semua orang yang telah ikut berkontribusi dan mendo’akan.

Oleh : Dede Nurheliza – 12816024

Kuliah Lapangan 2018

Kuliah Lapangan 2018 dilaksanakan di daerah Ujung Genteng, Sukabumi. Kegiatan selama Kuliah Lapangan diantaranya memasang alat observasi di beberapa site, mengolah data dan kuliah di lapangan,  dan pengabdian ke masyarakat dengan kegiatan beach cleaning dan pemasangan warning board.

   

Pemasangan alat observasi di beberapa site

 

    
pengolahan data dan kuliah

 

    
kegiatan beach cleaning dan pemasangan warning board

Kuliah Lapangan 2019

Kuliah Lapangan Meteorologi (ME 4092) merupakan salah satu mata kuliah pilihan di Program Studi Meteorologi. Dalam mata kuliah tersebut mahasiswa dituntut dapat melakukan teknik observasi dan penelitian sebagai salah satu cara untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh di Program Studi Meteorologi. Materi-materi kuliah disampaikan melalui dua metode yakni secara teori yang disampaikan di kelas dan praktek secara langsung selama berada di lapangan dengan melakukan observasi, pengolahan data, dan analisis tahapan-tahapan dari kegiatan lapangan meliputi perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan lapangan.

Kegiatan Kuliah Lapangan Meteorologi 2019 dilaksanakan pada tanggal 22 Juni s.d 28 Juni 2019 di daerah Majalaya yang diikuti oleh: 14 peserta, 5 asisten, 2 laboran, 2 asisten akademik, dan 3 dosen.
Tujuan dari kuliah lapangan ini adalah:
(1) Membekali mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan kegiatan lapangan.
(2) Meningkatkan pemahaman dan pengalaman mahasiswa akan fenomena meteorologi serta pengaruhnya untuk lingkungan, dengan melakukan pengamatan cuaca dan pengolahan data observasi.

Banyak kegiatan yang dilakukan oleh para peserta kuliah lapangan diantaranya, pemasangan alat observasi di lapangan di beberapa site, kuliah dan praktik infiltrasi, kuliah dan praktik drone, pelatihan SAR (Search and Rescue).

      
pemasangan alat observasi di lapangan

   

kuliah dan praktik infiltrasi

  
kuliah dan praktik drone

       

pelatihan SAR (Search and Rescue)