Berkat Dedikasi dan Kerja Keras, 43 Mahasiswa Prodi Meteorologi ITB Sukses Menyelesaikan Sidang Tertutup Juni-Agustus 2023

Pada rentang waktu Juni hingga Agustus 2023, telah terlaksana sembilan sesi sidang tertutup yang menghasilkan kelulusan bagi 43 mahasiswa program Sarjana Meteorologi ITB. Melalui perjuangan dan dedikasi yang tiada henti, mereka telah melewati tahap penting dalam perjalanan akademik mereka.

Sebagai bagian dari keluarga besar Institut Teknologi Bandung, Prodi Meteorologi ITB ingin mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan tahap ini. Prestasi ini adalah buah dari kerja keras, disiplin diri, dan semangat belajar yang tulus. Tidak hanya bagi mahasiswa itu sendiri, tetapi juga sebagai inspirasi bagi calon-calon sarjana Meteorologi berikutnya yang sedang meniti jejak di belakang mereka.

Tidak lupa, ucapan terima kasih yang tulus kami sampaikan kepada para dosen Meteorologi yang telah mengabdikan diri dalam memberikan pendampingan dan bimbingan kepada para mahasiswa selama proses mengerjakan Tugas Akhir. Meskipun jadwal yang padat, mereka telah meluangkan waktu untuk memastikan setiap sesi sidang berjalan dengan lancar dan bermakna. Dedikasi mereka adalah fondasi yang kokoh bagi pengembangan ilmu Meteorologi di lingkungan kampus.

Berikut adalah nama-nama mahasiswa yang telah sukses menyelesaikan sidang di bulan Juni-Agustus 2023:

  1. Muhaji Sahnita Putri (12819044)
  2. Dea Mira Christin Haloho (12819003)
  3. Lintang Dyah Siswati (12818037)
  4. Gina Sofhia Rafiandi (12819017)
  5. Lidya Nur Assifa (12819038)
  6. Nurul Nabila Fadiyah (12819051)
  7. Salsabila Zel Aliefya (12819039)
  8. Ghina Fujiawati Jaelani (12819005)
  9. Adisty Najmia Daud (12818016)
  10. Tias Dhemi Kintani (12819048)
  11. Ahmad Sholeh Sianturi (12819020)
  12. Ismail Robbani (12819042)
  13. Kristy Natasha Yohanes (12819027)
  14. Indriana Sabrianti (12819030)
  15. Muhamad Restu Ramadhan (12816042)
  16. Rafly Azaria (12819026)
  17. Faiza Salsabila Sahda (12819013)
  18. Siti Aminah (12819021)
  19. Dwina Nugraha (12819004)
  20. Amanda Pasa Kencana (12819028)
  21. Fadhilatul Istiqomah (12819031)
  22. Novianto Dwi Putra (12819010)
  23. Haza Wildani (12819033)
  24. Triadinda Nanda Pramono (12819009)
  25. Sovi Ramadhani (12819034)
  26. Sabri Yongsi Putra (12817005)
  27. Muhammad Fathoni Averosyani (12816021)
  28. Muhamad Bahrul Ulum (12819016)
  29. Rahmi Nabila (12819007)
  30. Esy Diryatika (12819043)
  31. Dhara Brawijaya (12819019)
  32. Sekar Arum Ayuningtyas (12819032)
  33. Amalia Qurrotu Ayunina (12819046)
  34. Rizhqa Enhakhoirunnisa (12819050)
  35. Rahastuti Tiara Adysti (12819006)
  36. Brilliana Qorina Matin (12819029)
  37. Aulya Sevina Danurlintang (12819047)
  38. Agastia Dianfortuna Ayudya (12819035)
  39. Merliani Nurfitriani (12819037)
  40. Zikrina Firdausyah Machfud (12819015)
  41. Dinda Wulan Safitri (12819024)
  42. Rizki Syarif  (12817032)
  43. Fahmi Fauzy Ridwan (12817019)

Prodi Meteorologi ITB berharap bahwa keberhasilan para mahasiswa ini tidak hanya akan menjadi prestasi pribadi, tetapi juga kontribusi yang berarti dalam memajukan ilmu Meteorologi dan menghadapi tantangan-tantangan iklim di masa depan. Selamat atas pencapaian yang luar biasa ini, dan semoga langkah selanjutnya akan membawa mereka menuju perjalanan yang penuh prestasi dan makna.

Kunjungan Ilmiah 2023: BRIN dan BMKG Bandung

Kunjungan Ilmiah BRIN dan BMKG

Perkembangan meteorologi dan klimatologi akhir-akhir ini mengalami percepatan yang sangat besar karena semakin meningkatnya perhatian masyarakat terhadap dua cabang ilmu tersebut, apalagi dipacu dengan kondisi pemanasan global dan perubahan iklim yang mempengaruhi kebutuhan hidup banyak pihak. Terlebih lagi perkembangan hardware dan software komputer sangat membantu dalam mempercepat pemahaman keadaan alam. Data yang diperoleh dari hasil observasi biasanya digunakan untuk membangun model dan teori tertentu. Kombinasi antara keingintahuan manusia, instrumentasi observasi yang kian canggih dan sistem komputer yang makin andal merupakan potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pemahaman perilaku sistem iklim. Maka dari itu dalam rangka mengasah pengetahuan dan keterampilan terkait observasi meteorologi dilakukan kunjungan ilmiah ini.

Peserta mata kuliah Observasi Meteorologi melakukan kunjungan ilmiah ke BRIN (02/03/2023) dan BMKG Bandung (09/03/2023) yang bertujuan untuk mengasah keterampilan para mahasiswa dalam menggunakan peralatan meteorologi, mendekatkan perguruan tinggi dengan lembaga penelitian (BRIN) dan pelayanan masyarakat (BMKG) serta membuka jejaring kerjasama, lalu meningkatkan kualitas pembelajaran observasi meteorologi sesuai perkembangan sains dan teknologi observasi.

Pada kunjungan ilmiah BRIN peserta diberikan materi mengenai radar dan cara kerjanya. Kesempatan ini memberikan mahasiswa wawasan terkait radar yang mana radar ini dimanfaatkan dalam observasi meteorologi.

Peserta mata kuliah observasi meteorologi bersama pihak BRIN

Selain pemberian materi, peserta juga diberikan kesempatan untuk melihat alat yang digunakan di lapangan.

Penjelasan alat yang digunakan di lapangan

Selain di BRIN, peserta melakukan kunjungan ilmiah di BMKG Bandung. Kesempatan ini memberikan mahasiswa wawasan baru mengenai meteorologi.

Mahasiswa di BMKG Bandung

Kunjungan ilmiah di BMKG Bandung berisikan pemberian materi dari pihak BMKG beserta kunjungan ke taman alat.

Kunjungan taman alat BMKG Bandung

Kunjungan ilmiah ini akan memberikan banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan dari instansi BRIN, BMKG, serta di lapangan dan diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat untuk calon-calon ahli meteorologi di masa yang akan datang.

Pengalaman Rubens dari Climate Innovation League 2022: Belajar Berbisnis Tanpa Mengabaikan Krisis Iklim

Climate Innovation League 2022 adalah salah satu perlombaan ideasi startup yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Ecoxyztem, sebuah startup yang bergerak di bidang pengelolaan sampah. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Ecoxyztem sebagai pihak penyelenggara dan Delegasi Uni Eropa di Indonesia serta Kementerian Hukum dan HAM sebagai pihak pendukung. Climate Innovation League 2022 diikuti oleh ratusan startup dari seluruh Indonesia yang bergerak di bidang lingkungan dan penanganan masalah perubahan iklim. Perlombaan ini terbagi menjadi dua kategori yaitu Early-Stage dan University Track untuk memperebutkan finalis dan juara yang nantinya akan diberikan pendanaan. Rubens Setiawan, salah satu mahasiswa Program Studi Meteorologi angkatan 2021 berkesempatan mengikuti perlombaan ini.

Pada awalnya, Rubens mendapatkan informasi mengenai lomba tersebut dari rekannya, yakni Mentari K. Azzahra (GD’21) dan Annisa E. Setiyani (PL’21). Mereka mengajak Rubens untuk tergabung dalam startup Eat Zero (EaZe) yang bergerak dalam bidang penyewaan wadah makanan untuk mengurangi limbah plastik sekali pakai dalam usaha makanan dan minuman. Ajakan tersebut Rubens dapatkan di sekitar akhir Mei 2022 dan akhirnya ia setuju untuk bergabung menjadi bagian dari EaZe sebagai Chief Operation Officer (COO).

Awalnya, perlombaan tersebut dimulai dengan submit ide startup beserta dokumen presentasi brand atau biasa dikenal dengan istilah pitchdeck. Dari hasil submit pitchdeck tersebut, EaZe berhasil menjadi bagian dari 11 startup yang lolos ke babak bootcamp dari puluhan startup yang mendaftar di kategori University Track. Tahap bootcamp yang berupa pembinaan dilaksanakan dari tanggal 6 Agustus 2022 hingga 28 September 2022. Kemudian sebagai penutup, pada 29 September 2022 dilakukan presentasi akhir serta demo day di hadapan khalayak umum dalam acara Green Future Festival di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Dari hasil penjurian presentasi dan ideasi, EaZe berhasil mendapatkan gelar finalis Climate Innovation League 2022 kategori University Track.

Rubens, Mentari, dan Annisa saat demo day dalam acara Green Future Festival di Hutan Kota Gelora Bung Karno.

Walaupun belum mendapatkan titel juara 1, 2, atau 3, Climate Innovation League 2022 telah memberi banyak pengalaman dan perspektif baru kepada Rubens. Beberapa pengalaman penting yang berkesan yaitu mengenai cara membangun bisnis dengan baik dan belajar memanajemen waktu di tengah kesibukan. Sebagai mahasiswa meteorologi yang lebih banyak belajar mengenai sains atau keilmuan atmosfer dan sistem Bumi, Rubens hampir tidak pernah menyentuh ilmu-ilmu bisnis dan manajemen. Dengan mengikuti Climate Innovation League 2022, perspektifnya mengenai bisnis dan entrepreneurship semakin bertambah. Kegiatan ini juga membuatnya memahami bagaimana perjuangan orang tuanya yang bekerja di bidang tersebut. Selain itu, waktu pelaksanaan Climate Innovation League 2022 yang bertabrakan dengan kepanitiaan OSKM 2022 dan Kaderisasi Awal Atmosphaira 2022 membuat ia harus memutar otak dan berusaha untuk menyeimbangkan keduanya dari sisi manajemen waktu dan prioritas. Sebagai penutup, Climate Innovation League 2022 juga membuat Rubens mengenal banyak pribadi dari berbagai latar belakang jurusan dan keilmuan tetapi memiliki tujuan yang sama untuk menyelamatkan Bumi dari bencana krisis iklim yang semakin parah.

Rubens dan rekan-rekannya dari berbagai latar belakang jurusan dan keilmuan.

Webinar Kapita Selekta: Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Jumat, 28 Oktober 2022 telah diselenggarakan Kuliah Tamu Kapita Selekta Meteorologi (ME-4097). Prodi Meteorologi menyelenggarakan kuliah Kapita Selekta Meteorologi dengan menghadirkan Dosen Tamu (Guest Lecturer) secara hybrid yang dibuka untuk umum sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai hubungan antara Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana.

Kuliah Tamu diawali dengan pengantar dan sambutan dari Ketua Prodi Meteorologi selaku dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dengan tema “Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana” oleh Bapak Hengki Eko Putra S.Si., M.PWK.

Pembukaan materi diawali oleh kalimat, Indonesia Tangguh Bencana : “It’s a journey, rather than a destinations” dengan slide pembuka merupakan Peta Seismisitas Indonesia Periode Tahun 2009-2019.

Peta Seismisitas Indonesia Periode Tahun 2009-2019

Materi kemudian dilanjutkan dengan salah satu kutipan dari Presiden Indonesia pertama yaitu Ir. Soekarno mengenai makna dari Indonesia Tangguh yang berbunyi :

“Kita ingin menjadi suatu bangsa yang setiap hari digembleng oleh keadaan. Hampir hancur lebur, bangkit kembali!
Hampir hancur lebur, bangkit kembali!
Hampir hancur lebur, bangkit kembali!”

Sebuah kutipan yang menggambarkan negara Indonesia yang tangguh. Indonesia yang indah dan kaya akan sumber daya terletak di wilayah yang memiliki kerentanan dalam menghadapi bencana alam. Indonesia yang tangguh dan siap untuk bangkit kembali ketika jatuh karena adanya bencana alam.

Penjelasan dari kata tangguh di dalam frasa “Indonesia Tangguh” merupakan tangguh dalam “Kelembagaan” dan tangguh dalam “Pembiayaan”. Tangguh dalam kelembagaan mencakup lembaga-lembaga terkait yang memiliki peran penting dalam kebencanaan di Indonesia meliputi:

  • Pemerintah (BNPB, BPBD, BAPPENAS, KEMENKEU, dan K/L terkait)
  • Universitas
  • Masyarakat / Komunitas
  • Media
  • Industri (Asuransi Indonesia)

Sedangkan untuk tangguh dalam pembiayaan meliputi:

  • Realokasi anggaran
  • Pinjaman luar negeri
  • Pool of fund
  • Asuransi bencana

Permasalahan terbesar saat ini yang dipaparkan dalam materi yaitu Tangguh  Pembiayaan. Saat ini, besaran alokasi anggaran BNPB terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan biaya penanggulangan bencana yang terjadi (Renstra BNPB 2015-2019). Hal ini berkaitan dengan realokasi anggaran untuk penanggulangan bencana serta ketergantungan daerah ke pusat yang cukup tinggi.

Pemaparan materi mengenai “Meteorologi dan Indonesia Tangguh Bencana”

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, mahasiswa dan peserta umum yang menghadiri acara baik secara daring maupun luring dipersilahkan untuk bertanya maupun berdiskusi terkait materi yang telah dipaparkan sebelumnya. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian sertifikat oleh dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Meteorologi kepada pembicara dan dilanjutkan dengan sesi penutupan berupa dokumentasi bersama.

Penyerahan sertifikat kepada pemateri.
Foto bersama sebagai penutup acara.