Tim Aquasustain ITB Meraih Juara 2 Pada LKTIN EXPO UPI 2024 dengan Inovasi Pengolahan Limbah Kelabu dan Air Hujan untuk Mewujudkan Sustainability
Oleh: Lutfiah Nur Rohmah Salaamah
Rabu, 11 Desember 2024

BANDUNG, meteo.itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim Aquasustain menunjukkan keunggulannya dengan meraih juara kedua dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional EXPO UPI 2024. Anggota tim ini terdiri dari Mely Anggrini (Meteorologi 2022), Rizma Dwinanda Prawira (Meteorologi 2022), dan Anjani Athaya (Oseanografi 2022). Kompetisi yang bertemakan “Manajemen dan Konservasi Sumber Daya Air” ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom meeting pada Sabtu, 23 November 2024 yang menjadi ajang pembuktian kreativitas dan kompetensi mahasiswa dalam menjawab tantangan global.
Lomba yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mengasah inovasi mahasiswa dalam bentuk karya tulis ilmiah. Peserta diminta menyusun gagasan berdasarkan tema yang telah ditentukan, dengan fokus memberikan solusi atas permasalahan yang relevan. Tim Aquasustain melihat kompetisi ini sebagai kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas pada studi kasus nyata, terutama di bidang pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
Sebagai hasilnya, tim menciptakan sebuah karya purwarupa inovatif untuk mengolah limbah kelabu dan air hujan agar dapat digunakan kembali untuk keperluan non-potable. Salah satu keunggulan purwarupa ini adalah penerapan teknologi constructed wetlands, di mana tanaman tertentu digunakan untuk membantu proses penjernihan atau pemurnian air.
“Kami ingin menciptakan solusi yang mendukung sustainability melalui pengelolaan limbah kelabu dan pemanfaatan air hujan,” jelas Anjani.

Proses kompetisi dimulai dari penyusunan abstrak yang menjadi pintu masuk seleksi awal. Setelah abstrak diterima, tim melanjutkan dengan menulis full paper di bawah bimbingan Dr. Rusmawan Suwarman, S.Si., M.T., seorang dosen meteorologi yang ahli dalam bidang hidrometeorologi. Tim Aquasustain pun lanjut untuk persiapan tahap akhir setelah mereka dinyatakan lolos tahap sebelumnya. Mereka fokus berlatih presentasi dan mempersiapkan jawaban untuk berbagai kemungkinan pertanyaan dari dewan juri.
“Proses brainstorming untuk menentukan ide awal adalah bagian tersulit. Namun, dengan kerja sama yang baik dan bantuan dari dosen pembimbing, kami akhirnya bisa mengembangkan ide hingga menjadi sebuah karya yang membawa kemenangan,” ujar Mely.
Keberhasilan mereka tidak hanya bergantung pada kekuatan gagasan, tetapi juga pada kemampuan menyampaikan ide secara menarik dan meyakinkan selama presentasi. Selain itu, suasana kerja tim yang harmonis dan saling mendukung menjadi faktor kunci lainnya.
Sebagai penutup, Rizma menekankan pentingnya memulai langkah pertama tanpa takut gagal atau ragu mencoba. Sementara itu, seluruh anggota tim berharap pengalaman mereka bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus menggali potensi diri dan berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai tantangan nyata yang ada di lingkungan sekitar.
“Kunci untuk mencapai sesuatu yang besar adalah dengan berani keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru,” pesan Rizma.